KEMAMPUAN BERBAHASA LISAN DAN TULISAN DALAM BAHASA INDONESIA
1. Pendahuluan
Berkomunikasi merupakan kegiatan yang dilakukan setiap harinya oleh manusia, karena hal tersebut merupakan sebuah kebutuhan, merupakan proses interaksi sesama manusia dalam kehidupan sosial.
Bentuk komunikasi yang dipakai dalam interaksi sosial baik dalam lingkup pergaulan maupun lembaga pendidikan adalah komunikasi lisan dan tulisan. Terutama dalam ruang lingkup pendidikan, kompetensi berbicara dan menulis tersebut merupakan dua keterampilan berbahasa yang perlu dipelajari dengan sungguh-sungguh.
Dalam praktiknya, kesalahan dalam penggunaan bahasa baik lisan maupun tulisan tidak dapat dihindari. Hal ini sejalan dengan pernyataan bahwa di dunia ini tidak ada yang sempurna. Maka segala sesuatu memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Begitu pula dengan berbahasa seseorang, masing-masing memiliki ciri khas yang berbeda satu sama lain. Berikut akan dipaparkan kemampuan berbahasa Indonesia ditinjau dari segi kekurangan dan kelebihan.
a. Dari Pribadi
1. Kelebihan
Keunggulan dalam pemakaian bahasa Indonesia secara lisan yaitu mampu berbicara di depan umum dengan suara yang cukup lantang. Sedangkan dalam bahasa tulisan, dapat menuangkan gagasan dengan bahasa yang mudah dimengerti baik diri pribadi maupun orang lain. Mengontrol kaidah kebahasaan dalam tulisan lebih leluasa dilakukan karena komunikasi tulisan yang dirasakan adalah kata demi kata, kalimat demi kalimat, dan paragraf demi paragraf dapat dibaca ulang dan dikoreksi kesalahannya sehingga kesalahan pada bahasa tulis dapat diminimalisasi.
2. Kelemahan
Dibalik keunggulan terdapat kelemahan dalam pemakaian bahasa Indonesia secara lisan yaitu dalam penggunaan bahasa lisan seringkali terjadi campur kode antara bahasa Indonesia dengan bahasa daerah (sunda). Hal tersebut mengakibatkan bahasa lisan dalam percakapan terlihat kaku. Dalam menyampaikan sesuatu cenderung cepat-cepat serta tidak fokus mengungkapkan topik tertentu sehingga muncullah kata atau kalimat yang diulang-ulang terutama kata “ jadi dan tapi “ seringkali muncul saat pada komunikasi lisan. Tdak hanya itu, dalam berbahasa lisan, khususnya pada saat berbicara pada diskusi, presentasi, dan mengajar sulit dihilangkan adalah kata “eu, apa ya?” yaitu berfikir dan mengingat-ngingat kata yang harus diucapkan selanjutnya.
Sedangkan dalam bahasa tulisan, kelemahan dalam kegiatan tulis menulis adalah terjadinya hambatan atau hilangnya gagasan yang akan dituangkan. Penyebabnya mungkin karena kurangnya kegiatan membaca atau kurang melatih menulis sehingga proses kraetif menungangkan ide-ide terhambat tertama dalam pemilihan diksi dan penggunaan istilah yang sesuai dan berhubungan dengan topik tulisan, setiap kalimat seringkali kurang efektif dan terlalu panjang. Dan terkadang susah dalam pemilihan susunan kata, sehingga terjadi kerancuan.
b. Peserta Didik
Interaksi dengan siswa SMA Pasundan 1 Cianjur baik selama proses KBM maupun diluar KBM menghasilkan satu temuan bahwa dalam berbahasa Indonesia siswa masih terdapat kelemahan yang sangat jelas terlihat dari segi percakapan. Tidak dapat menyalahkan siswa sepenuhnya karena pengaruh lingkungan, budaya, dan perkembangan zaman terutama dalam bidang IPTEK sangat besar. Dalam prosesnya bahasa lisan siswa SMA Pasundan 1 Cianjur menggunakan bahasa Indonesia, ada juga bahasa sunda, dan bahasa zaman sekarang yaitu bahasa gaul, karena sifatnya yang labil dan selalu mengikuti perkambangan bahasa yang salah, seperti penggunaan akhiran –in (ambilin, bawain, potongin, dll.).
Berbahsa gaul halnya anak ABG tersebut tentu sangat jauh dari kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Selain itu, pengaruh bahasa Ibu juga tidak kalah mewarnai komunikasi lisan maupun tulisan pada siswa, rata-rata setiap siswa dalam kesehariannya menggunakan bahasa Indonesia karena dengan berbahsa Indonesia menimbulkan anak kota yang gaul. Akan tetapi dalam praktiknya baik secara lisan maupun tulisan produk berbahasa siswa selalu diwarnai dengan adanya campur kode dengan bahasa Ibu (khusus pada siswa-siswi SMA Pasundan 1 Cianjur rata-rata menggunakan bahasa Ibu adalah bahasa sunda).
Bahasa tulis siswa-siswi SMA Pasundan 1 Cianjur khususnya kelas XI IPS 1 rata-rata dalam sebuah karangan menunjukkan belum efektif kalimat demi kalimat yang dituangkan. Antar kalimat masih terlihat rancu dan anatara kalimat banyak yang tidak sesuai. Pilihan kata yang digunakan oleh siswa masih sangat sederhana, dan seperti pada komunikasi lisan, dalam tulisan pun juga mereka menulis dengan gaya bahasa mereka sendiri yang gaul dan nyentrik.
c. Tokoh Idola
Seseorang yang saya kagumi adalah seorang Andy F. Noya. Karena, seorang Andy adalah orang yang pintar bercakap, bisa dengan mudah merespon pembicaraan orang yang diajak bicara, dan ketika berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia tidak terlihat dari daerah mana ia berasal ( tak terlihat aksen daerah). Walaupun terkadang merasa kesal disaat dia menggunakan bahasa Jawa, karena tak semua orang mngerti yang dibicarakannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar