Senin, 05 Maret 2012


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan      : SMA 
Mata Pelajaran            : Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas/ Semester           : XI IPS/ 2
Alokasi Waktu            : 4x45 menit

Standar Kompetensi :
16. Menulis naskah  drama
Kompetensi dasar:
16.1Mendeskripsikan perilaku manusia melalui dialog naskah drama
Indikator:
· Menulis teks drama dengan menggunakan bahasa yang sesuai untuk:
· Mendeskripsikan perilaku manusia melalui dialog
· Menghidupkan konflik
· Memunculkan penampilan (performance)

1. Tujuan pembelajaran
Siswa mampu menulis naskah drama dengan bahasa sesuai untuk mendeskripsikan perilaku manusia melalui
2. Materi Ajar
Teks drama
Unsur-unsur intrinsik drama (tema, penokohan, dan konflik).
3. Model : Konsturuktivisme.
Strategi : ceramah, diskusi, dan inkuiri.
Pendekatan : Kelompok, dan individual.
4. KKM : 7,5.
5. Langkah-langkah Pembelajaran
I. Pendahuluan
Apersepsi
• Guru memberi salam, dan berdoa sebelum belajar.
• Guru mengabsen.
• Guru mempersilahkan peserta didik untuk mempersiapkan diri dalam pembelajaran.
Motivasi
• Guru menjelaskan kompetensi dasar yang harus dicapai.
• Guru memberikan pendahuluan tentang drama.
II. Inti
Eksplorasi 
• Guru memberikan pertanyaan pancingan yang terkait dengan drama.
• Peserta didik distimulus berupa pemberian materi drama, dan unsur-unsur struktur
drama.
Elaborasi 
• Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang materi drama, unsur-unsur intrinsik drama, dan penggunaan media gambar berseri sebagai alat bantu dalam menulis naskah drama.
• Peserta didik menulis sebuah naskah drama dengan bahasa yang sesuai untuk:
o   mendeskripsikan perilaku manusia melalui dialog,
o   menghidupkan konflik,
o   memunculkan penampilan (performance), dan
o   sesuai dengan media gambar.
Konfirmasi
• Menjelasan tentang materi drama, unsur-unsur intrinsik drama, dan penggunaan media gambar berseri sebagai alat bantu dalam menulis naskah drama.
III. Penutup 
Penguatan keterampilan berupa refleksi.
Guru memberi salam.
6. Alat/ Bahan/ Sumber Belajar
• Alat: 
• Bahan: buku penunjang yang terkait dengan materi, Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk kelas XI SMA/ MA Program IPA dan IPS karangan Adi Abdul Somad, dkk., dan Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia kelas XI Program Bahasa karangan Nunung Yuli Eti, dkk.
• Sumber: http://mbahbrata.wordpress.com/2008/09/25/naskah-drama-jaka-kendhil
mencari-cinta/ 
• Drama: Teori dan Pengajarannya karangan Herman J. Waluyo.
7. Prosedur Penilaian
• Teknik: tes tulis
• Bentuk: tes uraian
• Soal:
Buatlah sebuah naskah drama bahasa yang sesuai dengan gambar!

 
• Materi pembelajaran:
  • Pengertian drama.
Kata “drama” berasal dari bahasa Yunani draomai yang berarti berbuat, berlaku, bertindak, beraksi, dan sebagainya. Drama berarti perbuatan, tindakan atau action (Harymawan, 1988:1).
  • Unsur intrinsik drama (tema, penokohan,dan konflik).
Tema 
Tema cerita adalah pokok pikiran dalam sebuah karangan. Atau, dapat diartikan pula sebagai dasar cerita yang ingin disampaikan oleh penulisnya (Lutters, 2006:41).
Tema drama harus disesuaikan dengan penonton. Jika drama ditujukan kepada pelajar, maka tema ceritanya juga harus sarat dengan pendidikan. Jangan sampai tema yang disajikan justru menjerumuskan pelajar sebagai penonton pada hal-hal yang tidak edukatif.
Penokohan
Penokohan/ karakter pelaku utama adalah pelukisan karakter/ kepribadian pelaku utama. Lutters ( 2006: 81) membagi tokoh/ peran menurut sifatnya dalam tiga hal berikut.
a)      Peran Protagonis
Peran protagonis adalah peran yang harus mewakili hal-hal positif dalam kebutuhan cerita. Peran ini biasanya cenderung menjadi tokoh yang disakiti, baik, dan menderita sehingga akan menimbulkan simpati bagi penontonnya. Peran protagonis ini biasanya menjadi tokoh sentral, yaitu tokoh yang menentukan gerak adegan.
b)      Peran Antagonis
Peran antagonis adalah kebalikan dari peran protagonis. Peran ini adalah peran yang harus mewakili hal-hal negatif dalam kebutuhan cerita. Peran ini biasanya cenderung menjadi tokoh yang menyakiti tokoh protagonis. Dia adalah tokoh yang jahat sehingga akan menimbulkan rasa benci atau antipasti penonton.
c)      Peran Tritagonis
Peran tritagonis adalah peran pendamping, baik untuk peran protagonis maupun antagonis. Peran ini bisa menjadi pendukung atau penentang tokoh sentral, tetapi juga bisa menjadi penengah atau perantara tokoh sentral. Posisinya menjadi pembela tokoh yang didampinginya. Peran ini termasuk peran pembantu utama.
konflik
konflik dalam naskah drama, adalah satu komplikasi yang bergerak pada satu klimaks atau bagian alur yang menggambarkan pertentangan-pertentangan yang dialami tokoh, maupun pertentangan-pertentangan yang terjadi di luar tokoh yang dimaksudkan sebagai penggambaran yang diberikan oleh pengarang agar pembaca menduga-duga perkembangan cerita selanjutnya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar