Senin, 19 Maret 2012

jenis-jenis drama menurut para ahli


 Jenis-jenis Drama
a. Drama menurut masanya dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu
1)      Drama Baru/Drama Modern
Drama baru adalah drama yang memiliki tujuan memberikan pendidikan kepada masyarakat yang umumnya bertema kehidupan manusia sehari-hari. Contoh drama baru/modern adalah sinetron, opera, dan film (Wiyanto, 2002:11-12).
2)      Drama Lama/Drama Klasik
Drama lama adalah drama khayalan yang umumnya menceritakan tentang kesaktian, kehidupan istana atau kerajaan, kehidupan dewa-dewi, kejadian luar biasa, dan sebagainya (Wiyanto, 2002:11-12).
b.  Drama menurut   kandungan isi ceritanya, yaitu:
1)      Tragedi
Drama tragedi adalah sejenis drama yang berakhir dengan kesedihan, biasanya setidak-tidaknya terjadi suatu kematian memiliki sifat kepahlawanan dan keberanian. Peristiwa yang ditampilkan adalah peristiwa yang jujur dan murni. Suesuatu yang terjadi haruslah terjadi tidak boleh dibelokkan pada kebetulan yang menyenangkan. Kasihan dan rasa takut merupakan emosi-emosi dasar yang tertumpah terhadap pelaku utama. Kegagalan dalam memperjuangkan kebenaran menimbulkan rasa kasihan dan sekalihus rasa setia kawan. Di dalam tragedi besar, umumnya digambarkan pemuda yang gagah perkasa mempertaruhkan diri menentang segala rintangan dan kezaliman namun ia tidak mempunyai kekuatan yang seimbang, sehingga ia menemui kegagalan, dan bahkan kematian (Wiyanto, 2002:7-9).
2)      Komedi
Drama komedi adalah sejenis drama yang berfungsi menyenangkan hati atau memancing suasana gembira dalam bentuk tersenyum kecil sampai terbahak-bahak. Komedi muncul karena adanya kesadaran mengenal sesuatu yang kita anggap normal, pantas, dan sopan yang kemudian secara intelegensia kita bandingkan dengan apa yang terjadi di atas panggung. Bila yang terjadi menyimpang dari apa yang kita kenal maka muncullah rasa lucu tersebut. Oleh karena itu lebih mementingkan situasi daripada dialogapik dan berlian (Wiyanto, 2002:7-9).
3)      Tragedikomedi
Drama tragedi komedi adalah drama yang umumnya mengetengahkan suatu unsur kegembiraan dan kelucuan di bagian awal kemudian disusul oleh peristiwa-peristiwa tragis. Dengan begitu berkecenderungan untuk memperlihatkan hal-hal yang bersifat duniawi yang membaurkan segi suka dan duka itu, atau suka dan duka itu datangnya silih berganti, di dalam kehidupan sesutau kita memperoleh sesuatu yang lain.
Dari segi alurnya, tragikomedi ini mempunyai dua kemungkinan alur, yakni alur yang berakhir sedih dan yang berakhir gembira. Alur yang berakhir gembira diawali dengan kesedihan dan alur yang berakhir sedih diawali dengan kegembiraan, hambatan, dan kesusahan (Wiyanto, 2002:7-9).
4)      Melodrama
Melodrama merupakan jenis drama komedi. Tetapi nilainya lebih rendah, bahkan sukar untuk dikatakan sebagai drama yang baik, disebabkan mengekploitasi emosi penonton yang kurang kritis dengan menyuguhi adegan horor, memancing perasaan belas kasihan secara berlebihan, dan tidak memeperlihatkan hubungan logis antara sebab akibat. Oleh sebab itu, melodrama tidak pernah akan berhasil bila ia tidak berlandaskan tujuan-tujuan yang baik (Wiyanto, 2002:7-9).
5)      Lelucon/Dagelan
Lelucon adalah drama berpola komedi. Gelak tawa dimunculkan lewat kata dan perbuatan. Yang ditonjolkan dalam drama ini adalah kelucuan yang mengundang gelak tawa agar penonton merasa senang (Wiyanto, 2002:7-9).
6)      Opera
Opera adalah drama yang dialognya dinyanyikan dengan diiringi musik. Lagu yang dinyanyikan pemain satu berbeda dengan lagu yang dinyanyikan pemain lain. Demikian pula irama musik pengiringnya. Drama jenis ini memang mengutamakan nyanyian dan musik, sedangkan lakonnya hanya sebagai sarana. Opera yang pendek namanya operet (Wiyanto, 2002:7-9).
7)      Tablo
Tablo adalah jenis drama yang mengutamakan gerak. Para pemainnya tidak mengucapkan dialog, tetapi hanya melakukan gerakan-gerakan. Jalan cerita dapat diketahui lewat gerakan-gerakan itu. Bunyi-bunyian pengiring (bukan musik) untuk memperkuat kesan gerakan-gerakan yang dilakukan pemain. Jadi, yang ditonjolkan dalam drama jenis ini kekuatan akting para pemainnya (Wiyanto, 2002:7-9).  
8)      Sendrtari
Sendratari adalah gabungan antara seni drama dan seni tari. Para pemain adalah penari-penari berbakat. Rangkaian ceritanya diwujudkan dalam bentuk tari (Wiyanto, 2002:7-9).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar