Senin, 23 Januari 2012

Indahnya Istana Wakil Rakyat, tak Seindah Istana Rakyatnya


Dengan ukuran ruangan 10 x 10 Meter, ruang rapat Banggar yang sejatinya jarang dipergunakan tersebut berhasil membukukan biaya sebesar Rp. 20,3 Miliar. Biaya ini antara lain untuk pembelian kursi yang harga perunitnya mencapai Rp. 24 juta, karpet lantai yang harganya Rp. 5 Juta permeter dan sebuah lampu yang dibanderol senilai Rp. 250 Juta – kira-kira senilai 2 buah mobil Daihatsu Xenia
Sebagai perbandingan, ‘harga’ ruang berukuran 100 meter persegi tersebut menurut Marzuki Alie sang ketua DPR setara dengan gedung mewah berlantai sembilan. Sementara ada yang menghitung dana sebesar itu dapat merenovasi sebanyak 200 Unit sekolah yang rusak dan nyaris tidak layak dipergunakan, atau untuk pembiayaan program pemberdayaan masyarakat pada 20 kecamatan sekaligus selama 1 (satu) tahun, atau membangun 50 unit jembatan gantung yang hampir putus di Desa Sanghiang Tanjung, Lebak , Banten




Andai semua itu diberikan kepada semua pemilik rumah yang ada di pinggiran sungai itu untumembeli tanah dan membangun sebuah rumah yang layak untuk mereka tinggali, atau hanya sekedar membeli rumah yang sudah berdiri yang lebih layak dari pada tempat tinggalnya sekarang.


Atau membangunkan sebuah jembatan yang kokoh, agar semua masyarakat yang ada di Desa Sanghiang Tanjung, Lebak, Banten agar mereka tak harus bertaruh nyawa hanya untuk menyebrang dari satu desa ke desa lainnya yang merupakan tempat tujuan mereka.
Hm, mungkin semua itu hanya sebuah hayalan belaka. Semoga mereka yang berlabel wakil rakyat bias lebih berpikir, dan bertindak sesuai keinginnan, kebutuhan rakyatnya, sebelum hadir doa yang mungkin akan merugikan mereka, dan orang-orang yang ada di sekitarnya. Dan untuk rakyat yang terdzolimi, semoga kalian diberikan ketabahan, dan kesabaran yang lebih oleh Tuhan dalam menjalini hidup ini. Amin!
(wink’s)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar